Jasa Perizinan Andalalin Jawa Barat 0813-6722-0656
Menurut Departemen Pekerjaan Umum (1997), kinerja ruas jalan dapat di ukur berdasarkan beberapa parameter, di antaranya:
1.Derajad Kejenuhan (DS), yaitu rasio arus lalu lintas (smp/jam) terhadap kapasitas (smp/jam) pada bagian jalan tertentu.
2.Kecepatan tempuh (V), yaitu kecepatan rata-rata (km/jam) arus lalu lintas di hitung dari panjang jalan di bagi waktu tempuh rata-rata yang melalui segmen.
Berdasarkan hal tersebut maka karakteristik lalu lintas dapat di hitung dengan pendekatan sebagai berikut:
A.Kecepatan Tempuh
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 menggunakan kecepatan tempuh perjalanan sebagai ukuran utama kinerja segmen jalan, karena mudah di mengerti dan di ukur. Kecepatan tempuh di definisikan dalam manual ini sebagai kecepatan rata-rata ruang dari kendaraan ringan (LV) sepanjang segmen jalan. Hubungan antara kecepatan dengan fungsi Derajat Kejenuhan pada Jalan 2/2 UD dan untuk jalan empat lajur atau satu arah.
B.Arus Bebas
Di definisikan sebagai kecepatan pada tingkat arus nol, yaitu kecepatan yang akan di pilih pengemudi jika mengendarai kendaraan bermotor tanpa di pengaruhi oleh kendaraan bermotor lain di jalan (MKJI, 1997).
Telah di amati melalui pengumpulan data lapangan, di mana hubungan antar kecepatan arus bebas dengan kondisi geometrik dan lingkungan di tentukan dengan metode regresi. Kecepatan arus bebas untuk kendaraan ringan telah di pilih sebagai dasar untuk kriteria dasar untuk kinerja segmen jalan pada arus = 0.
Kecepatan arus bebas untuk kendaraan berat dan sepeda motor juga di berikan sebagai rujukan. Arus bebas mobil penumpang biasanya 10-15% lebih tinggi dari tipe kendaraan ringan lain.
1. Faktor Penyesuaian Untuk Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw)
Penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas di tentukan berdasarkan jenis jalan dan lebar jalur lalu lintas efektif (We). Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk lebar jalur lalu lintas
2. Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (FFVSF)
Di tentukan berdasarkan jenis jalan, kelas hambatan samping, lebar bahu (jarak kereb ke penghalang) efektif. Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dengan bahu (FFVSF) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk jalan perkotaan dengan bahu. Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping (FFVSF) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk jalan perkotaan dengan kerb.
3. Faktor Penyesuaian Untuk Ukuran Kota (FFVCS)
Di tentukan berdasarkan jumlah penduduk di kota tempat ruas jalan yang bersangkutan berada. Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk ukuran kota.
Baca Juga : Jasa Perizinan Andalalin Jakarta
Jasa Perizinan Andalalin Jawa Barat 0813-6722-0656