Konsultan Perizinan Andalalin Bandung 0813-6722-0656
Kinerja Simpang
B.Karakteristik Persimpangan Tak Bersinyal
Dalam perencanaan simpang tak bersinyal terdapat saran yang harus di perhatikan:
a.Sudut simpang harus menekati 90°, dan sudut yang lain di hindari demi keamanan serta kenyamanan lalu lintas.
b.Harus di sediakan fasilitas agar pergerakan belok kiri apat di lepaskan dengn konflik yang terkecil terhadap gerakan kendaraan yang lain.
c.Lajur terdekat dengan kerb harus lebih besar dari yang biasa untuk memberikan ruang bagi kendaraan tak bermotor.
d.Lajur yang membelok yang terpisah sebaliknya di rencanakan “menjauhi” garis utama lalu lintas. Selain itu panjang lajur membeluk harus cukup untuk mencegah antrian yang terjadi pada kondisi arus tinggi yang dapat menghambat lajur terus.
e.Pulau lalu lintas tengah harus di pergunakan bila lebar jalan melebihi 10 meter untuk memberi kemudahan pada pejalan kaki untuk menyebrang.
f.Jika jalan utama mempunyai median, sebaiknya paling sedikit lebarnya 3-4 meter, untuk memudahkan kendaraan dari jalan kedua menyebrang dalam dua langkah.
g.Daerah konflik simpang sebaiknya kecil dan dengan lintasan yang jelas bagi gerakan yang berkonflik.
C.Prosedur Perhitungan Persimpangan Tak Bersinyal
Prosedur perhitungan persimpangan tak bersinyal yang di pergunakan adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Departemen Pekerjaan Umum (1997). Oleh karena itu urutan perhitungan analisis kinerja persimpangan tak bersinyal terdiri dari tujuh tahapan, yaitu:
a.Data masukan
b.Sasaran perencanaan/perancangan
c.Kapasitas
d.Derajat kejenuhan
e.Tundaan
f.Peluang antrian
g.Ukuran kinerja di bandingkan dengan sasaran/rancangan
D.Data Masukan
Merupakan pemasukan data dari hasil survei di lapangan. Oleh karena itu, kondisi-kondisi yang di perlukan untuk mendapatkan data masukan dalam menganalisis simpang tak bersinyal di antaranya adalah:
a) Kondisi Geometri
Dalam menggambarkan sketsa pola geometri yang baik suatu persimpangan sebaiknya di uraikan secara jelas dan rinci mengenai informasi tentang kerb, lebar jalan, lebar bahu jalan, selain itu juga median. Oleh karerena itu pada persimpangan pendekat jalan utama (mayor road) yaitu jalan yang di pertimbangkan terpenting misalnya jalan dengan klasifikasi fungsional tertinggi, di beri notasi A dan C dan untuk pendekat jalan minor sebaiknya di beri notasi B dan D pemberi notasi di buat searah jarum jam.
Baca Juga : Konsultan Perizinan Andalalin Jawa Barat
Konsultan Perizinan Andalalin Bandung 0813-6722-0656