Konsultan Transport Planning Jawa Barat 0813-6722-0656
Pendekatan Perencanaan Transportasi
Sebaran Pergerakan
a. Umum
Pada sebaran arus lalulintas antara zona i ke zona j. Dari dua hal yang terjadi secara bersamaan, yaitu lokasi dan intensitas tata guna lahan yang menghasilkan arus lalulintas dan pemisahan ruang. Interaksi antara dua buah tata guna lahan yang menghasilkan pergerakan manusia dan barang.
b. Pemisahan Ruang
Jarak antara dua buah tata guna lahan merupakan batas pergerakan. Jarak jauh atau biaya yang besar akan membuat pergerakan menjadi lebih sulit (aksesibilitas rendah), sehingga pergerakan arus lalu lintas cenderung meningkat jika jarak antara kedua zonanya semakin dekat. Pemisahan ruang dapat di tentukan oleh jarak, yang di ukur dengan waktu dan biaya yang lukan.
c. Intensitas Ruang dan Intensitas Tata Guna Lahan
Makin tinggi tingkat aktivitas suatu tata guna lahan, maka makin tinggi tingkat kemampuannya dalam menarik lalu lintas.
d. Pemisahan Ruang dan Intensitas Tata Guna Lahan
Daya tarik tata guna lahan akan berkurang dengan meningkatkan jarak (dampak pemisahan ruang). Tata guna lahan cenderung menarik pergerakan lalu lintas dari tempat yang lebih dekat di bandingkan dengan dari tempat yang jauh. Pergerakan lalu lintas yang berjarak pendek lebih banyak di banding yang berjarak jauh. Jaringan transportasi yang baik mampu memecahkan masalah jarak tersebut sehingga interaksi antara kedua tata guna lahan tinggi tanpa memperhatikan faktor jarak.
Pemilihan Moda Transportasi dan Rute
a. Pemilihan Moda Transportasi
Secara sederhana moda berkaitan dengan jenis transportasi yang di gunakan pilihan pertama biasanya berjalan kaki atau menggunakan kendaraan. Jika menggunakan kendaraan, pilihannya adalah kendaraan pribadi (sepeda, sepeda motor, mobil) atau angkutan umum (bus, becak, dan lain-lain).
b. Pemilihan Rute
Prinsip pemilihan moda juga dapat di gunakan untuk pemilihan rute. Untuk angkutan umum, rute di tentukan berdasarkan moda transportasi (bus dan kereta api mempunyai rute yang tetap). Dalam kasus ini, pemilihan moda dan rute di lakukan bersama-sama. Untuk kendaraan pribadi, di asumsikan bahwa orang yang memilih moda transportasinya, lalu rutenya.
Baca Juga : Konsultan Transport Planning Jakarta
Konsultan Transport Planning Jawa Barat 0813-6722-0656