Jasa Pemodelan Transportasi Jawa Barat 0813-6722-0656
Pemodelan Transportasi
Ilmu perencanaan wilayah dan kota mengenal model maket (bentuk fisik rencana pengembangan wilayah, kota kawasan, dll). Oleh karena itu sebagai cerminan realita dalam skala yang lebih kecil kegunaan model maket tersebut dapat memperlihatkan dan menjelaskan perkembangan wilayah tersebut. Namun jika konsep pengembangan di lakukan, maka dapat mengetahui apa saja yang perlu di lengkapi oleh perencana dengan hanya melihat maket tersebut.
Model Sistem Kegiatan dan Sistem Jaringan
Model ini di gunakan untuk mencerminkan hubungan antara sistem tata guna lahan (TGL/Kegiatan), dan sistem jaringan (Pras. Transportasi) dengan menggunakan beberapa seri fungsi atau persamaan (model matematik). Model tersebut menerangkan cara kerja sistem dan hubungan keterkatian antar sistem secara terukur. Oleh karena itu menurut Black (1981), penggunaan model matematik adalah Bahasa yang jauh lebih tepat di banding dengan Bahasa verbal
Ketepatan yang di dapat dari penggantian kata dengan symbol sering menghasilkan penjelasan yang jauh. Model ini hubungan antara :
- Sistem kegiatan (Tata guna lahan / TGL)
- Jaringan (Prasarana Transportasi)
- Sistem Pergerakan (Arus lalu lintas)
Aksesibilitas
Suatu ukuran potensial atau kesempatan untuk melakukan perjalanan
Bangkitan dan tarikan pergerakan
Bagaimana pergerakan dapat di bangkitkan / tarikan oleh TGL
Sebaran pergerakan
Bagaimana pergerakan tersebut di sebarkan secara geografis di dalam kawasan
Pemilihan moda
Menentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi untuk satu tujuan tertentu
Pemilihan rute
Menentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan rute antara zona asak dan tujuan (Kendaraan pribadi)
Ciri dinamis arus lalu lintas dalam sistem jaringan jalan.
Hubungan antara waktu, kapasitas, selain itu juga arus lalu lintas. Oleh karena itu waktu tempuh pergerakan sangat di pengaruhi kapasitas ruas jalan yang ada dan arus lalu lintas yang menggunakanya
Cara merancang model transportasi
a.Model di kalibrasi dengan menggunakan data saat ini (tahun dasar) untuk mendapatkan parameter (koefisien) yang cocok untuk daerah tersebut (proses pengabsahan)
b.Meramalkan TGL pada tahun rencana dengan anggapan tidak ada perubahan pada sistem prastran. Arus lalu lintas pada sistem prastran dengan sistem DO_NOTHING memperlihatkan permasalahan yag timbul, namun jika tidak ada perubahan pada sistem tersebut. Dapat di lakukan beberapa konsep perencnaan yang di butuhkan
c.Tahap (b) di ulang kembali namun dengan perubahan pada sistem prastran dengan beberapa alternative peramalan TGL
d.Hasil beberapa perancangan transportasi yang berbeda (arus lalu lintas, waktu tempuh, VCR) dapat di bandingkan dengan sistem DO-NOTHING
Baca Juga : Jasa Pemodelan Transportasi Jakarta
Jasa Pemodelan Transportasi Jawa Barat 0813-6722-0656