Jasa Transport Planning Jakarta 0813-6722-0656
Perencanaan Transportasi
Merupakan suatu perencanaan kebutuhan prasarana transportasi. Seperti jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan serta sarana untuk mendukung sistem transportasi yang efisien, aman dan lancar serta berwawasan lingkungan.
Proses Perencanaan Transportasi
Trip Generation (Bangkitan – Tarikan)
Trip generation merupakan tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu zona atau tata guna. Suatu zona atau tata guna yang di maksud dapat berupa unit permukiman atau bagian wilayah kota (kawasan).
Jenis-jenis perjalanannya (Trip Purpose) biasanya berupa:
- Home-based work trip (rumah-kantor)
- Home-based other (rumah-tempat lain)
- Non-home-based trip (tempat lain-tempat lain)
Perkiraan jumlah bangkitan/tarikan perjalanan di lakukan terhadap suatu zona, sesuai dengan variabel zonanya.
Besar kecilnya Trip Generation di pengaruhi oleh:
- Intensitas tata guna lahan dan perkembangan pada daerah studi
- Kondisi sosio-ekonomi dari pelaku perjalanan
- Kapabilitas dan keadaan sistem transportasi yang ada di daerah studi
Trip Distribution (Distribusi Perjalanan)
Adalah pemodelan untuk melihat bagaimana lalu lintas dapat di timbulkan oleh suatu wilayah itu di distribusikan. Apakah arah pejalanan itu semua menuju satu tempat atau tersebar merata.
Faktor yang menentukan Trip Distribution adalah jumlah perjalanan itu sendiri yang berupa orang, kendaraan, maupun barang yang terjadi di antar zona. Pada tahap pemodelan distribusi perjalanan ini, tujuan utamanya adalah membentuk Matriks Asal Tujuan untuk Nilai Bangkitan/Tarikan yang telah di peroleh dari Trip Generation.
Distribusi perjalanan juga dapat di representasikan dalam bentuk Desire Lines, yang merupakan garis-garis yang menghubungkan antar pusat zona pada suatu peta, dengan ketebalan garis menunjukkan besaran pergerakannya. Dari sini dapat terlihat secara visual lokasi mana saja yang ramai dikunjungi.
Moda Split (Jenis Angkutan)
Interaksi antara dua tata guna lahan dapat di lakukan dalam dua pilihan, pertama adalah dengan menggunakan telepon (atau pos) untuk menghindari terjadinya pergerakan, dan kedua, interaksi yang mengharuskan terjadinya pergerakan.
Pada pilihan kedua, keputusan harus di tetapkan dalam hal pemilihan moda yang berkaitan dengan jenis transportasi yang di gunakan.
Moda split adalah pembagian perjalanan ke dalam moda angkutan baik pribadi maupun angkutan umum. Dengan kata lain moda split adalah pemisahan perjalanan berdasarkan jenis angkutan.
Secara garis besar moda angkutan terbagi menjadi 3 yakni :
- Angkutan Darat (Mobil, Motor, Bus, Kereta Api)
- Air (Kapal Laut, Boat)
- Ankutan Udara (Pesawat Terbang, Helikopter)
Faktor yang menentukan Moda Split adalah jenis moda yang tersedia pada daerah studi serta pemilihan moda yang berdasarkan biaya, kemudahan, serta waktu tempuh.
Trip Assigment (Pembebanan Ruas Jalan)
Dalam kasus ini, pemilihan moda dan rute di lakukan bersama-sama. Untuk angkutan umum, rute di tentukan berdasarkan moda transportasi. Untuk kendaraan pribadi, di asumsikan bahwa orang akan memilih moda transportasinya dulu baru rutenya.
Seperti pemilihan moda, pemilihan rute juga tergantung pada alternatif terpendek, tercepat, dan termurah, dan juga di asumsikan bahwa pemakai jalan mempunyai informasi yang cukup (misalnya tentang kemacetan jalan) sehingga mereka dapat menentukan rute terbaik. Juga untuk pengaturan volume lalu lintas sehingga lalu lintas tidak menumpuk pada satu ruas jalan. Volume lalu lintas pada suatu ruas jalan dapat di alihkan ke ruas jalan lain.
Baca Juga : Jasa Traffic Engineering Lampung
Jasa Transport Planning Jakarta 0813-6722-0656