Perusahaan Perizinan Andalalin Lampung 0813-6722-0656
Konsep Perencanaan Transportasi
Konsep perencanaan transportasi yang paling populer yaitu Model Perencanaan Transportasi Empat Tahap, yang terdiri dari:
1. Bangkitan dan tarikan pergerakan (Trip Generation)
2. Distribusi pergerakan lalu lintas (Trip Distribution)
3. Pemilihan moda (Modal Choice/Modal split)
4. Pembebanan lalu lintas (Trip Assignment)
Bangkitan dan TarikanPergerakan ( Trip Generation )
Di artikan sebagai banyaknya jumlah perjalanan / pergerakan/ lalu-lintas yang di bangkitkan oleh suatu zona (kawasan) per satuan waktu (per detik, menit, jam, hari, minggu dan seterusnya). Bangkitan perjalanan yaitu tahapan pemodelan transportasi yang bertugas untuk memperkirakan dan meramalkan jumlah (banyaknya) perjalanan yang berasal (meninggalkan) dari suatu zona/ kawasan/ petak lahan (banyaknya) yang datang atau tertarik (menuju) ke suatu zona/ kawasan petak lahan pada masa yang akan datang ( tahun rencana ) per satuan waktu. Bangkitan lalu lintas ini mencakup:
- Lalu lintas yang meninggalkan suatu lokasi (Trip Production)
- Yang menuju ke suatu lokasi (Trip Attraction)
Bangkitan Lalu Lintas Tergantung dari 2 Aspek Tataguna Lahan
a. Tipe tataguna lahan
Yang berbeda (pemukiman, pendidikan, dll) mempunyai karakteristik bangkitan yang berbeda:
- jumlah arus lalu lintas
- jenis lalu lintas (pejalan kaki, truk, mobil)
- waktu yang berbeda (contoh: kantor menghasilkan lalu lintas pada pagi dan sore).
b. Jumlah aktivitas (dan intensitas) pada tataguna lahan
Semakin tinggi tingkat penggunaan sebidang tanah, semakin tinggi lalu lintas yang di hasilkan. Salah satu ukuran intensitas aktivitas sebidang tanah adalah kepadatannya.
Distribusi Pergerakan Lalu Lintas (Trip Distribution)
Merupakan tahapan pemodelan yang memperkirakan sebaran pergerakan yang meninggalkan suatu zona yang menuju suatu zona lainnya. Pola distribusi lalu lintas antara zona asal dan tujuan adalah hasil dari dua hal yang terjadi secara bersamaan, yaitu:
- Lokasi dan intensitas tata guna lahan yang akan menghasilkan lalu lintas.
- Spatial separation (pemisahan ruang), interaksi antara dua buah tata guna lahan akan menghasilkan pergerakan.
Pemilihan Moda (Modal Choice/ Modal Split)
Apabila terjadi interaksi antara dua tata guna tanah, seseorang akan memutuskan bagaimana interaksi tersebut di lakukan. Biasanya interaksi tersebut mengharuskan terjadinya perjalanan. Dalam kasus ini keputusan harus di tentukan dalam hal pemilihan moda yang mana:
Pilihan pertama biasanya antara jalan kaki atau menggunakan kendaraan. Jika kendaraan harus di gunakan, apakah kendaraan pribadi (sepeda, sepeda motor, mobil, dll) atau angkutan umum (bus, becak, dll). Aapbila angkutan umum yang di gunakan, jenis apa yang akan di gunakan (angkot,bus, kereta api, pesawat, dll).
Pemilihan moda transportasi sangat tergantung dari:
- Tingkat ekonomi/income kepemilikan
- Biaya transport
Pembebanan Lalu Lintas (Trip Assignment)
Pemilihan rute tergantung dari alternatif terpendek, tercepat, termurah, dan juga di asumsikan bahwa pemakai jalan mempunyai informasi yang cukup (misalnya tentang kemacetan jalan) sehingga mereka dapat menentukan rute terpendek. Hasil akhir dari tahap ini yaitu di ketahuinya volume lalu lintas pada setiap rute. Kendaraan pribadi, rute yang di pilih sembarang kendaraan umum, rute sudah tertentu.
Perusahaan Perizinan Andalalin Lampung 0813-6722-0656