Konsultan Perizinan Andalalin Lampung 0813-6722-0656
Kinerja Simpang
D. Data Masukan
Merupakan pemasukan data dari hasil survei di lapangan. Oleh karena itu, kondisi-kondisi yang di perlukan untuk mendapatkan data masukan dalam menganalisis simpang tak bersinyal di antaranya adalah:
a) Kondisi Lalu Lintas
Data masukan kondisi lalu lintas terdiri dari tiga bagian antara lainĀ mengGambar kan situasi lalu lintas, sketsa arus lalu lintas, selain itu juga variabel-variabel masukan lalu lintas. Yang di masukkan kedalam formulir USIG-I sebagaimana di uraikan di bawah ini:
1.Periode dan alternative, di masukkan pada sudut kanan atas formulir USIG-I. Sketsa arus lalu lintas mengGambar kan berbagai gerakan dan arus lalu lintas. Oleh karena itu arus sebaiknya di berikan dalam kendaraan/jam. Namun jika arus di berikan dalam Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahuanan faktor-k untuk konversi menjadi arus perjam harus juga di catat dalam formulir USIG-I pada baris I, kolom 12 pada MKJI, Departemen Pekerjaan Umum (1997).
2.Komposisi lalu lintas di catat pada formulir USIG-I kolom 12 pada MKJI, Departemen Pekerjaan Umum (1997).
b) Kondisi Lingkungan
Data kondisi lingkungan yang di butuhkan dalam perhitungan:
1.Kelas Ukuran Kota
Masukkan perkiraan jumlah penduduk dari seluruh daerah perkotaan
2.Tipe Lingkungan Jalan
Lingkungan jalan di klasifikasikan dalam kelas menurut tata guna lahan dan aksesibilitas jalan tersebut dari aktifitas sekitarnya. Kemudian hal ini di tetapkan secara kualitatif dari pertimbangan teknik lalu lintas
3.Kelas Hambatan Samping
Hambatan samping adalah dampak perilaku lalu lintas akibat kegiatan sisi jalan seperti pejalan kaki, penghentian angkutan umum, selain itu juga kendaraan lainnya, kendaraan masuk dan keluar sisi jalan, dan kendaraan lambat. Oleh karena itu hambatan samping di tentukan secara kualitatif dengan teknik lalu lintas sebagai tinggi, sedang selain itu juga rendah. Menurut Departemen Pekerjaan Umum (1997) hambatan samping di sebabkan oleh empat jenis kejadian yang masing-masing memiliki bobot pengaruh yang berbeda terhadap kapasitas, yaitu:
a.Pejalan kaki memiliki bobot 0,5
b.Kendaraan parkir/berhenti memiliki bobot 1,0
c.Kendaraan keluar/masuk memiliki bobot 0,7
d.Kendaraan bergerak lambat memiliki bobot 0,4
Frekuensi tiap kejadian hambatan samping di cacah dalam rentang 100 meter ke kiri dan kanan potongan melintang yang di amati kapasitasnya lalu di kalikan dengan bobot pengalinya masing-masing.
Baca Juga : Konsultan Perizinan Andalalin Bandung
Konsultan Perizinan Andalalin Lampung 0813-6722-0656