Persetujuan Andalalin Jakarta 0813-6722-0656
Analisis Dampak Lalu Lintas
Adalah suatu studi khusus yang di lakukan untuk menilai pengaruh yang dapat mengakibatkan perubahan tingkat pelayanan pada ruas atau persimpangan jalan. Yang di akibatkan oleh lalu lintas jalan yang di bangkitkan suatu kegiatan dan usaha pada suatu kawasan tertentu. (Pedoman Analisis dampak lalu lintas jalan akibat pengembangan kawasan di perkotaan, Departemen PU).
Analisis dampak lalu lintas pada dasarnya merupakan analisis pengaruh pengembangan tata guna lahan terhadap sistem pergerakan arus lalu lintas di sekitarnya. Yang di akibatkan oleh bangkitan lalu lintas yang baru, lalu lintas yang beralih, selain itu juga oleh kendaraan keluar masuk dari/ke lahan tersebut (Tamin 2000).
Fenomena Dampak Lalu Lintas
Di akibatkan oleh adanya pembangunan dan pengoperasian pusat kegiatan yang menimbulkan bangkitan lalu – lintas yang cukup besar. Seperti pusat perkantoran, pusat perbelanjaan dan terminal. Dampak lalu – lintas terjadi pada 2 tahap, yaitu (Murwono 2003).
1. Tahap konstruksi / pembangunan. Pada tahap ini akan terjadi bangkitan lalu – lintas akibat angkutan material dan mobilisasi alat berat yang membebani ruas jalan pada rute material;
2. Tahap pasca konstruksi / saat beroperasi. Pada tahap ini akan terjadi bangkitan lalu – lintas. Dari pengunjung, pegawai dan penjual jasa transportasi yang akan membebani ruas-ruas jalan tertentu. Serta timbulnya bangkitan parkir kendaraan.
Bangkitan Perjalanan / Pergerakan (TripGeneration)
Bangkitan/Tarikan perjalanan dapat di artikan sebagai banyaknya jumlah perjalanan/pergerakan/lalu – lintas yang di bangkitkan oleh suatu zona (kawasan) per satuan waktu (per detik, menit, jam, hari, minggu dan seterusnya). Selain itu juga bangkitan perjalanan merupakan tahapan pemodelan transportasi yang bertugas untuk memperkirakan dan meramalkan jumlah (banyaknya) perjalanan yang berasal (meninggalkan) dari suatu zona/kawasan/petak lahan (banyaknya). Yang datang atau tertarik (menuju) ke suatu zona/kawasan petak lahan pada masa yang akan datang (tahun rencana) per satuan waktu.
Oleh karena itu banyaknya perjalanan pada tahun rencana nanti, sangat di tentukan oleh karateristik tata guna lahan/petak – petak lahan (kawasan – kawasan). Serta karakteristik sosio ekonomi tiap-tiap kawasan tersebut yang terdapat dalam ruang lingkup wilayah kajian tertentu, seperti area kota, regional/propinsi atau nasional.
Namun secara sederhana dapat di artikan bahwa jumlah perjalanan adalah fungsi dari tata guna lahan/kawasan/zona. Yang menghasilkan perjalanan tersebut dan dapat juga kita bentuk model sederhananya seperti persamaan fungsional berikut:
Jumlah Trip :
(Qtrip) = f (TGL)
Keterangan :
Qtrip = jumlah perjalanan yang timbul dari suatu tata guna lahan (zona) per satuan waktu.
F = fungsi matematik.
TGL = karaterisrik – kareteristik dan sosioekonomi tata guna lahan (zona) dalam lingkup wilayah kajian
Bangkitan Perjalanan
Di analisis secara terpisah menjadi dua bagian yaitu :
1. Produksi perjalanan/Perjalanan yang di hasilkan (Trip Production)
Merupakan banyaknya (jumlah) perjalanan/pergerakan yang di hasilkan oleh zona asal (perjalanan yang berasal). Namun selain itu juga merupakan perjalanan/pergerakan/arus lalu – lintas yang meningkatkan suatu lokasi tata guna lahan/zona/kawasan.
2. Penarik Perjalanan/perjalanan yang tertarik (Trip Attraction)
Merupakan banyaknya (jumlah) perjalanan/pergerakan yang tertarik ke zona tujuan (perjalanan yang menuju). Dengan lain pengertian merupakan perjalanan/pergerakan/arus lalu lintas yang menuju atau datang kesuatu lokasi tata guna lahan/zona/kawasan.
Persetujuan Andalalin Jakarta 0813-6722-0656