Tempat Perizinan Andalalin Lampung 0813-6722-0656
Kinerja Simpang
Kapasitas Dasar (Co)
Nilai kapasitas dasar di tentukan menurut tipe simpang
1. Faktor Penyesuaian Median Jalan Utama (Fm)
2. Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCS)
3. Faktor Penyesuaian Tipe Lingkungan dan Hambatan Samping (FSF)
Menentukan jenis lingkungan daerah yang akan di tinjau apakah merupakan tipe komersial, pemukiman, atau akses terbatas. Kemudian menentukan hambatan samping yang di dapat dari hasil survei hambatan samping apakah tinggi, sedang, ataupun rendah. Apabila kedua data sudah di dapatkan, selanjutnya yaitu mencari besarnya rasio kendaraan tak bermotor yang di dapat dari hasil data survei. Setelah semua data di dapatkan, maka hubungkan table kearah vertikal dan kearah horizontal. Titik pertemuan itu merupakan nilai faktor penyesuaian hambatan samping dan tipe lingkungan.
4. Faktor Penyesuaian Persentase Belok Kiri (Flt)
Penyesuaian persentase belok kiri yang di tinjau dapat di peroleh dengan cara menenentukan rasio belok kiri terlebih dahulu. Setelah mendapatkan berapa besar rasio belok kiri, maka langsung di tarik garis keatas secara vertikal sampai berpotongan pada garis yang ada di atasnya. Setelah itu di tarik garis kekiri secara horizontal sampai berpotongan pada garis sumbu Y yang merupakan batas-batas faktor penyesuaian belok kiri. Pada titik perpotongan itu yang merupakan nilai dari faktor penyesuaian belok kiri. Atau dapat juga menggunakan rumus
5. Faktor Penyesuaian Persentase Belok Kanan (Frt)
Menenentukan rasio belok kanan terlebih dahulu. Setelah mendapatkan berapa besar rasio belok kanan, maka langsung di tarik garis keatas secara vertikal sampai berpotongan pada garis yang ada di atasnya. Setelah itu di tarik garis kekiri secara horizontal sampai berpotongan pada garis sumbu Y yang merupakan batas-batas faktor penyesuaian belok kanan.
6. Faktor Penyesuaian Rasio Arus Jalan Simpang (Fmi)
Menentukan rasio arus jalan minor terlebih dahulu. Setelah mendapatkan berapa besar rasio arus jalan minor, maka langsung di tarik garis ke atas secara vertikal sampai berpotongan pada garis yang ada di atasnya sesuai dengan jenis simpang yang akan di tinjau. Setelah itu di tarik garis kekiri secara horizontal sampai berpotongan pada garis sumbu Y yang merupakan batas-batas faktor penyesuaian rasio arus jalan simpang. Pada titik perpotongan itu yang merupakan nilai dari faktor penyesuaian rasio arus jalan simpang.
Baca Juga : Tempat Perizinan Andalalin Bandung
Tempat Perizinan Andalalin Lampung 0813-6722-0656